RSS

Hello 2012

The New Year's come... Yipeee...
Some people think that we don't need to celebrate the New Year because we need to change everyday, we need to renew our habbit everyday.
But I think, New Year's celebration is a start point for some people to change.. It gives us a new atmosphere to start.

The new atmosphere makes us think and act positively.
Here, I've made some lists about many positive things I've done in the first day of 2012.
1. The people I know that I met were Lia, Ferdy, Tracy, Benita, Martha, Herni, Nicholas.
    It is the first time for me to celebrate the New Year with my best friends (second family) in Kelapa Gading.. It's a special year..^^

2. Lia got her first money, that is Rp 100,-... hehehe....
    We found it on the street..^^ It's a lucky coin for her...

3. The first food I ate was Lays and the first drink I drank was Coca Cola...
    I'm thankful to God for still giving me a healthy body..^^

4. The first thing I saw was fireworks, a beautiful fireworks in La Piaza

5. The first sentence I heard was 'Happy New Year'...^^

6. The first photo we took was in front of my dorm...^^

It's a simple things that become a special things for me. It changes my atmosphere and mood. It makes me and my friends laugh. When we have a good mood, we can do many thing happily...
Thank to God for the everything He gave...^^

Goodbye 2011 (there were so many good things happened in 2011)
Hello 2012 (Wish for the better...^^)

Christmas, Welcome Little Jesus..^^

Natal, natal... OMG... ga sabaran pengen natal...
hahaha... sebenernya pengen cepet-cepet natalan karena pengen liburnya siy... wkwkwk...

Eniwei, menjadi satu permenungan khusus juga ya. Setiap tahun di setiap misa, kebaktian ataupun perayaan natal, selalu menjadi pertanyaan bagi setiap orang, "Apakah makna natal bagi dirimu?"

Hmmm... Apa ya? Kadang karena banyak hiasan natal yang dijual di toko-toko, video tentang santa dan kado-kado, gue jadi lupa sama makna sebenernya dari natal, yaitu kelahiran Tuhan Yesus.

"Natal dirayakan untuk menyambut kelahiran Seorang Raja."

Hadiah terindah untuk Raja segala Raja yang akan kita rayakan kelahirannya adalah (gue rasa) setiap usaha yang telah kita lakukan dan kehidupan yang telah kita jalani.

Well, gue yakin, Dia ga akan menolak setiap dari kita yang mau sungguh-sungguh mempersembahkan diri kita kepadanya, baik apa yang telah kita lakukan selama ini baik atau buruk.

Dia tidak memandang seberapa berdosanya kita, tetapi seberapa besar kita merindukan dan menginginkan Dia.

Mari kita sambut kelahiran Tuhan dengan kerinduan akan cinta-Nya.

"Dia telah mengulurkan tangan-Nya, maukah kita menggapainya?"

Dimulai Dari Diri Sendiri

Keceriaan ada karena kita tersenyum kepada dunia

Perubahan ada karena kita bergerak untuk berubah

Cinta ada karena kita memberikannya kepada orang lain

Harapan ada karena kita membutuhkannya untuk bertahan


Kebahagiaan ada karena kita memutuskan untuk hidup bahagia

Kita hidup bahagia bukan karena orang lain atau sesuatu, tetapi karena keputusan diri kita sendiri bahwa kita ingin bahagia

Quote:
"Sayangilah temanmu seperti dirimu sendiri."
Ketika kita tidak mencintai diri sendiri, kita tidak mungkin mencintai orang lain.
Karena itulah, kita perlu memulai semuanya dari diri kita terlebih dahulu.^^


PS.
Kebahagian sejati hanya berasal dari Tuhan.
Karena Tuhan yang telah menjadikan semuanya baik dan indah itu telah menyiapkan rancangan yang terbaik bagi hidup kita, maka permenungan bagi kita:
Apakah kita mau mengambil keputusan untuk menyerahkan hidup kita untuk hidup bahagia atau mengikuti keegoisan diri kita sendiri yang sebenarnya malah membuat diri kita sakit.

Let's find our true happiness in God..^^

The Praises to The Lord

I paint the sky with a smile
I dress the horizon with the gown of happiness
I'll sing the joyful song
For the God's creations are great

I captivate the heart with a peacefullness
Then I pour the world with a vessel full of love
I'll cry the glorious of the Lord
For His love heals the pain

I wrap the mind with a wisdom
I fence in the words with a humbleness
I'll shake the body to dance and worship
For the Lord never let me walk alone

He Always Remind

Hari ini benar-benar menyenangkan. Baru kali ini, weekend berasa benar-benar terbagi dengan adil... (Jadi kesannya selama ini ga..)

Udah menjadi rutinitas, kalo setiap weekend selalu ada kegiatan bareng temen-temen kampus... Bulan ini adalah bulan yang full dengan acara... (Duh, udah kayak orang married aja dah... Rame di akhir tahun)^^....

Kadang rasanya cape juga ya... Setiap hari Senin - Jumat, bangun pagi dan pulang sore (bahkan kadang pulang malem).... Hari Sabtu n Minggu harus bangun pagi lagi dan pulang malem walaupun kegiatannya pasti ga se-hectic kerjaan. Pertanyaannya: kapan gue punya waktu untuk diri gue sendiri...?

Mengikuti komunitas gue yang sekarang ini, merupakan suatu hal yang menyenangkan. Berkumpul bersama komunitas gue, bisa menjaga gue tetep stick to Jesus. Meskipun demikian selalu ada kata "tapi or namun".

Namun, yang namanya komitmen itu sulit untuk dipertahankan. Semangat itu bisa luntur. Pada waktu awal ikut komunitas, gue begitu bersemangat. Tiap minggu atau bahkan tiap hari ada kegiatan or kumpul juga ga apa-apa..Bernyanyi bersama, doa bareng, tertawa bareng, sharing bareng, saling menguatkan, saling menegur. Masa-masa awal engagement memang menyenangkan, tapi lama-kelamaan semakin ngebosenin. Harus ketemu sama kampus lain yang mungkin beda banget cara kerjanya. Harus mendampingi kampus lain yang beda banget culture-nya. Kadang takut ga bisa atau malah berasa ga mau. Kalo bisa malah ga usah.

Untungnya, pertolongan Tuhan tidak pernah datang terlambat.... Barusan ya gue merasa ditegur.
Kata seorang yang bijak, "Ketika kita lelah dan cape, ketika kita ga mau, tapi kalo kita mau bertahan dan tetap melangkah, maka saat itulah kita akan melihat tuaian".

Wow, walaupun melayani itu cape.. tapi kalo Tuhan telah memilih dan menempatkan, maka ga akan ada yang bisa menghalangi. Kalo kita tetap setia dan bertahan, walaupun kadang berat, maka akan ada hasil yang indah sebagai bonus dari suatu proses yang sangat indah...

Tentu aja, apapun yang harus kita lakukan, rencanakan, dan pertahankan harus sesuai pula dengan rencana dan kehendak Tuhan. Kalo ga sesuai, ya... hmmm... mungkin tetep bisa dilaksanakan, mungkin juga tidak.
Bagaimanapun, kalo kita melakukan rencana kita yang ga sesuai dengan rencana Tuhan, maka kita sebenernya udah memaksa Tuhan untuk memberkati rencana kita (yang belum tentu baik sebenernya).... Kita udah menjadikan Tuhan sebagai sarana, bukan lagi tujuan...

So, karena diingatkan kembali bahwa gue harus berserah dan mengandalkan Tuhan dalam setiap rencana dan langkah, maka gue bisa kembali semangat dan excited untuk melayani Dia dalam segala hal...^^ Thank You Daddy..^^

Diam

Hmmm.... Seorang bijak mengatakan bahwa diam adalah emas (silence is gold).... Setelah gue pertimbangkan dengan seksama (ciela), emang untuk berdiam itu suuuuusssssssaaaaaaahhhhhh banget.... Perlu usaha yang keras.....

Minggu-Minggu Penuh Kekhawatiran

Beberapa minggu ini, hidup gue dipenuhi oleh seribu satu kekhawatiran dan ketakutan. Kalo orang bilang bahwa diri sendiri adalah musuh terbesar dalam mencapai kesuksesan dan kebahagiaan maka gue pengen meneguhkan, itu tepat sekali. Setiap waktu, gue habiskan untuk berpikir dan merasakan ketakutan dan kekhawatiran yang bagi banyak orang (dan mungkin emang sebenernya) ga beralasan.

Waktu yang berjalan cepet banget ini seakan-akan ga mau kompromi. Tugas masih menumpuk tapi saat presentasi semakin dekat. Gue panik, gue takut, gue khawatir apa yang gue kerjakan ini ga sesuai sama yang diharapkan oleh manajer atau mentor, atau pihak lainnya. Gue takut ga bisa menjawab pertanyaan saat presentasi, gue takut apa yang gue lakukan belum maksimal. Gue takut kalo improvement yang gue buat itu ga bagus (sayangnya setelah gue renungin memang ga bagus siy... hiks... hiks....). Padahal segala sesuatu yang baik itu berasal dari Tuhan n kalo gue anak Tuhan, berarti semua hal di dalam hidup gue yang adalah rancangan dan campur tangan Tuhan maka semuanya pasti baik. Selain itu, kekhawatiran gue ga cuman soal pekerjaan, ada juga hal lain yang mengganggu pikiran gue. Arrrrgggghhhh.....

Ga bisa, gue berteriak, gue ga bisa ga khawatir, gue ga bisa ga takut. Di dalam setiap langkah yang gue ambil, gue selalu merasa tidak aman dan nyaman.... hiks... hiks... hiks... Atau bahkan gue merasa ga pengen melangkah karena sebelum melangkah aja udah memikirkan hal-hal yang mengerikan...

Gue merasa setiap orang akan bosen untuk dengerin cerita gue yang pastinya itu-itu aja... Jangankan orang lain, gue aja bosen. Setiap hari gue berpikir dan berpikir, gue harus menghubungi seseorang untuk bercerita dan berkeluh kesah, tapi setelah gue pikir-pikir (bahkan kalo bisa gue bikin list temen-temen gue) gue ga menemukan orang yang tepat. Mereka udah terlalu sering mendengarkan kisah yang sama, mereka akan bosen, mereka ga akan peduli lagi.

Maka gue memilih untuk bungkam. Tapi ada kalanya gue ga tahan dengan pikiran gue yang ngalor-ngidul ga jelas mikirin hal-hal yang seharusnya ga terlalu jadi masalah. Sebenernya berdasarkan pengalaman yang udah terjadi, pada akhirnya gue pasti cerita cuman tetep ga membantu. Yang ada gue merasa menyesal karena dah cerita. Gue ga merasa lebih lega, merasa lebih sulit bernafas iya.

Percakapan Penuh Keluh Kesah

Suatu malam setelah persekutuan doa bersama di mana kami saling mendoakan, kami berkumpul sebelum pulang untuk makan dan ngobrol-ngobrol. Akhirnya gue menceritakannya, walopun gue lupa pembicaraan apa yang memicu gue untuk menceritakan ketakutan dan kekhawatiran gue.

Setelah gue berceloteh panjang lebar dengan penuh ekspresi, huh, seorang teman bijak mengatakan demikian:
"Ya ampun, Mehta. Kalo kamu begitu terus, kamu akan pernah bisa menikmati hidup, menikmati hari ini. Coba kamu pikir lagi, ngapain kamu khawatir kayak gitu, khan belum tentu terjadi. Waktu yang ada hari ini habis kamu gunakan untuk memikirkan kekhawatiran di hari esok yang belum tentu terjadi."
Bener siy apa yang dibilangin sama teman yang bijak ini, tapi kalo orang lagi kalut, mana mau siy dikasih jawaban. Yang ada tuh pengennya dikasih semangat... hiks... Seorang teman bijak yang lainnya mengatakan demikian...
"Mehta, mungkin lo terlalu banyak ngomong.... Terlalu banyak berpikir.... Sekali-kali lo harus coba untuk diem..."
Paaarrrr!!!! Pas teman bijak yang satu ini ngomong begitu, rasanya seperti ditampar... Apa yang dia bilang bener siy, tapi sekali lagi kalo orang lagi kalut dan panik, yang pengen diperoleh itu semangat bukan jawaban. Alhasil dari pernyataannya, yang gue tangkap maksudnya adalah gue terlalu cerewet n bawel... hiks... hiks... hiks...


NATO: No Action Think Only, No Action Talk Only...

Diam... Itu adalah aktivitas yang sebenernya sangat gue butuhkan saat ini. Tapi masalahnya adalah gue ga tau caranya dan bentuknya seperti apa. Butuh waktu beberapa lama agar gue tahu maksud diam yang disampaikan oleh temen gue yang bijak tersebut. Karena selama ini, gue terlalu sibuk.

Sayangnya gue sibuk dengan aktivitas yang sebenernya ga terlalu berguna dan bermanfaat. Gue sibuk berpikir hal-hal yang seharusnya ga gue pikirin dan akhirnya jadinya NATO: No Action Think Only... Gue membuat diri gue sendiri stress karena terlalu berlebihan dalam berpikir. Apa yang gue alami menjadi masalah gue, apa yang orang lain lakukan juga adalah masalah gue, apa yang mungkin akan terjadi juga adalah masalah gue. Jadi semua hal adalah masalah gue. Wkwkwk... bener-bener gue bodoh banget deh.

Karena terlalu sibuk dengan pikiran yang memusingkan, akhirnya gue cuman bisa berceloteh panjang lebar. Krasak-krusuk ke sana ke mari hingga bikin orang lain jengkel krn bosen dengerin celotehan gue. (Wkwkwkwk... Bagi temen-temen yang mengasihi gue, sabar ya... Maafkan saya yang sangat bawel ini...^^). Akhirnya gue menjadi NATO yang kedua No Action Talk Only...

Kesibukan gue dengan pikiran dan perkataan gue, membuat gue ga bisa bernafas. Kayaknya baru aja gue mau memejamkan mata dan menikmati santainya tubuh ketika berbaring di tempat tidur, tapi tiba-tiba dah pagi dan harus beraktivitas lagi. Bahkan selama tidur pun kayaknya gue berpikir terus sampai rasanya gue tuh ga tidur sebenernya. Ckckckckck.... Kekhawatiran gue mungkin dah mencapai stadium 4 kali ya, mpe ngobatinnya aja susah....

Minggu-minggu terakhir ini, kekhawatiran gue memuncak. Gue semakin merasa dan menilai diri gue sendiri ga kompeten. Gue menilai diri gue bodoh. Gue menilai diri gue ga bisa apa-apa. Gue menilai diri gue itu ga berharga (pantas untuk diperlakukan buruk oleh orang lain). Banyak hal negatif yang gue katakan untuk diri gue sendiri.

Secara singkat, inti dari apa yang gue rasakan adalah gue tidak menyayangi diri gue sendiri. Perasaan itu udah lama gue alami dan sadari. Kadang gue bisa menerima diri gue, bangga akan diri gue, tapi ada satu kondisi di mana gue merasa diri gue hinaaaaa banget... Ketika gue merasa demikian, gue akan cenderung untuk mencari pelarian dengan berbagai macam hal, misalnya dengerin lagu, main games, jalan ma temen-temen. Setiap kali ada waktu untuk santai, pokoknya akan gue manfaatin untuk banyak pelarian. Tapi sayangnya, pelarian itu tidak menyelesaikan masalah karena ketika gue lari, masalah yang mengejar akan semakin banyak dan besar dan membuat gue semakin terhimpit dalam perasaan benci ke diri gue sendiri.

Mengambil Bagian Yang Terbaik...

Suatu hari, sambil terus merenungkan maksud diam yang diungkapkan oleh teman yang bijak tersebut, gue tersadar bahwa yang dapat menolong gue keluar dari rasa kekhawatiran dan rasa rendah diri yang berlebihan ini hanyalah Tuhan. Maka gue memohon kepada-Nya untuk membiarkan gue menangis dan berduka atas apa yang udah gue lakuka, memohon Dia untuk memeluk gue dan mengulurkan tangannya. Secara perlahan Dia memulihkan gue. Kemarin dan tadi pagi gue mendapatkan renungan yang bener-bener menguatkan gue...^^

Renungan Pertama (dari seorang koko sepupu yang bijak^^)
Ada dua orang pelancong asal Swiss yang melakukan pendakian di sebuah gunung. Saat pulang, mereka terpaksa menumpang sebuah mobil rombeng. Jalannya tersendat-sendat karena mesin tuanya.

Sepanjang jalan, pelancong pertama sibuk mencemaskan kondisi mobil. Ia tercekat pada kekuatiran kalau mobil itu mogok di tengah jalan. Ia kuatir kalau bensinnya habis dan tidak ada pom bensin di sana.

Sementara, pelancong kedua tampak santai-santai saja. Ia begitu menikmati pemandangan indah bukit-bukit di negeri cokelat itu. Bukit-bukit yang pucuknya dihiasi salju putih. Beberapa kali ia mengabadikan keindahan itu dengan kamera pocketnya.

Setelah satu jam berlalu, akhirnya mobil uzur itu pun tiba di kota yang dituju. “Kok kamu sempat-sempatnya ambil gambar pemandangan itu? Apa kamu tidak cemas?,” tanya pelancong pertama.

“Apa yang perlu dicemaskan. Seandainya ada masalah, pasti ada jalan keluarnya. Aku suka dengan perjalanan tadi. Bukankah pemandangannya indah sekali?” kata pelancong kedua.

Kisah tadi menolong kita untuk memahami bagaimana seringkali kekuatiran membuat kita kehilangan banyak hal yang berharga. Lebih buruknya lagi, seringkali kekuatiran itu tidak terbukti separah yang kita kuatirkan atau malah tidak terbukti sama sekali.

“Kekuatiran tidak akan menambah sejengkal pun panjang usia kita.” Banyak orang hidup dalam kekuatiran dan cemas mengenai apa yang belum terjadi. Orang sering takut dan tidak tahu apa yang ia takuti. Akhirnya, orang yang seperti ini tidak akan menikmati kehidupan. Kebahagiaan hidup hanya menjadi milik orang-orang yang mampu menikmatinya dengan penuh syukur.

JAM KEHIDUPAN hanya sekali berputar.
Ada menit yg harus dilalui dengan MANIS, ada pula menit yang harus dilalui dengan PAHIT.

Jalanilah setiap DETIK dengan IMAN dan KASIH kepada "TUHAN" agar kita menjadi lebih BIJAKSANA dalam menjalani kehidupan ini.

Hidup ini INDAH bila kau tau jalan mana yg BENAR.

Have a blessed day (•ˆ⌣ˆ‎​​​​•)ԅ(ˆ⌣ˆԅ )


Renungan Kedua (dari tanteku yang bijak)
HANYA ADA 3 HARI DLM HIDUP INI....!!"

Yang Pertama :

HARI KEMARIN...
Kamu tak bisa mengubah apa pun yg telah terjadi...
Kamu tak bisa menarik perkataan yg telah terucapkan....
Kamu tak mungkin lagi menghapus kesalahan..;
dan mengulangi kegembiraan yg kamu rasakan kemarin...
Biarkan hari kemarin lewat;
LEPASKAN saja....

Yang kedua :
HARI ESOK...
Hingga mentari terbit esok hari,
Kamu tak tahu apa yg akan terjadi...
Kamu belum bisa melakukan apa-apa utk esok hari...
Kamu tak mungkin tau.., sedih atau ceria di esok hari...
Karena Esok hari belum tiba;
BIARKAN saja...

Yang tersisa kini hanyalah :
HARI INI...
Pintu masa lalu telah tertutup...
Pintu masa depan pun belum tiba...
Pusatkan saja diri kamu untuk hari ini...
Kamu dapat mengerjakan lebih banyak hal untuk hari ini...,
Bila kamu mampu melupakan hari kemarin...
Dan melepaskan ketakutan akan esok hari...

Hiduplah HARI INI...
Karena, masa lalu.. dan masa depan.. hanyalah permainan pikiran yang rumit....

Hiduplah apa adanya...
Karena yg ada hanyalah hari ini...
Perlakukan setiap orang dgn kebaikan hati..,
Meski mereka berlaku buruk pada kamu...

sayangilah seseorang sepenuh hati hari ini.., karena mungkin besok cerita sudah berganti....

Ingatlah bahwa kamu menunjukkan penghargaan pd orang lain... bukan karena siapa mereka..., tetapi karena siapakah diri kamu sendiri....

Jadi, jangan biarkan masa lalu mengekangmu...
Atau masa depan membuatmu bingung....

Apapun jg yg km perbuat.., perbuatlah dgn segenap hatimu... Sepenuh jiwa ragamu..

Berterima kasihlah pada orang yg telah melukai hatimu, karena dia telah membuat hatimu kuat.

Berterima kasilah pada orang yg telah membohongimu, karena dia membuat hidupmu makin bijaksana.

Berterima kasihlah pada orang yg telah membencimu, karena dia yang mengasah ketegaranmu.

Dan berterima kasilah pada orang yang telah menyayangimu, karena itulah ANUGERAH TERINDAH dalam hidupmu.

Selamat Hari Tuhan, mari kita ke Gereja untuk berdoa.

Setelah mendapatkan renungan tersebut dan gue menjadi lebih kuat, gue ingat Yesus pernah mengatakan hal yang sama kepada Marta ketika Marta mengeluhkan sikap Maria yang hanya duduk mendengarkan Tuhan berbicara dan tidak membantunya menjamu Yesus. Maka pada saat yang sama sekarang Yesus sedang berbicara kepadaku:
"Mehta, Mehta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu: pelayan Tuhan telah memilih dan mengambil bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."
Wow, gue kembali diingatkan bahwa memberikan kesempatan kepada Tuhan untuk berbicara itu penting, bahwa tanpa Tuhan, gue ga akan mampu melakukan segalanya bahkan hal yang mudah sekalipun. Tanpa berdiam dan menerima pertolongan Tuhan, gue akan menganggap setiap apapun yang gue kerjakan dalam hidup gue adalah beban dan sekedar kesibukan. Ketika mempersembahkan yang terbaik untuk Tuhan adalah sekedar kesibukan dan kewajiban, maka hidup akan diselimuti oleh banyak perkara yang menyusahkan diri sendiri dan membuat diri sendiri kehilangan sukacita.

Voila, maka yang perlu gue lakukan sekarang hanyalah duduk tenang, memejamkan mata,  menarik nafas dalam-dalam, berdiam dan memberikan waktu kepada Tuhan untuk berbicara. Berdiam dan tenang agar Tuhan bisa memberikan penguatan.^^

Salah satu sukacita gue yang hilang adalah sukacita untuk menikmati hari yang sedang gue jalani, namun syukur kepada Tuhan karena pertolongan-Nya tidak pernah datang terlambat. Thanks God, You always loves me and walks with me.^^

Lagu Bapa Kami

Baru-baru ini, gue berkesempatan untuk menyusun daftar lagu yang digunakan dalam misa pemberkatan rumah salah satu temen gue. Karena daftar dan lirik lagunya harus di-print, jadilah gue mulai mengetik setiap lirik yang akan dinyanyikan. Semua lagu yang liriknya gue ketik, kebanyakan siy hafal-hafal aja ya (aih... aih... sombongnya... hahahaha....), kecuali lagu Bapa Kami.

Bukannya ga hafal siy sebenernya, tapi lagu Bapa Kami yang dinyanyikan di misa mempunyai banyak versi. Nah versi yang gue inget kecampur-campur sama lagu Bapa Kami yang ada di Puji Syukur, Bapa Kami Filipina, dan versi Bapa Kami yang lainnya. Alhasil, hanya untuk mengingat lagi lagu Bapa Kami yang sekarang ini sering dinyanyikan di misa, gue harus googling (memalukan memang, hampir tiap minggu dinyanyiin juga.... hiks... hiks... hiks...).

Waktu lagi asyik browsing, gue menemukan suatu informasi yang luar biasa... hahahaha.... Ternyata:
a. Saat ini ada 5 lagu Bapa Kami yang diarransemen ulang, yaitu oleh:
    1. L. Putut Pudyantoro
    2. Cayadi BD
    3. E. Lisa Komarjadi
    4. Y. Totok Pujianto
    5. Ign. Bambang Topo


    Tapi yang sering dinyanyikan di gereja adalah lagu Bapa Kami yang diaransemen ulang oleh Pak Putut dan Pak Totok. Berikut ini, lagu dan partitur dari kedua arranger lagu Bapa Kami tersebut:
L. Putut Pudyantoro
Partitur Lagu Bapa Kami
Lagu Bapa Kami 

Y. Totok Pujianto
Partitur Lagu Bapa Kami
Lagu Bapa Kami
(Links are downloaded from http://lagumisakkih.blogspot.com/2010/01/bapa-kami-kaj.html)


b. Lagu Bapa Kami Pak Totok dipublish dalam bentuk RBT oleh Komsos KAJ, berikut ini cuplikan info yang diambil dari beautifulfr3y4:

    Komsos KAJ TELAH ME-LAUNCHING  RBT (RING BACK TONE) LAGU “BAPA KAMI” (versi Totok) ke seluruh Indonesia . AKTIFKAN  KE HP Anda dan sebarkan info ini ke teman2 lainnya:

    TELKOMSEL  :  ketik BAPA kirim ke 1212
    XL                    :  ketik BAPA kirim ke 1818
    FLEXI              :  ketik BAPA kirim ke 1212
    INDOSAT        :  ketik SET BAPA  kirim ke 808
    ESIA                :  ketik RING BAPA kirim ke 888
    THREE (3)      :  ketik RBT 5260160 kirim ke 1212
    AXIS               :  ketik ON 5260160 kirim ke 333

    Ada 12 (dua belas) lagu BAPA KAMI lainnya yang sedang diproses dalam bentuk CD Album yang diarransemen oleh Arie Ariyanto, lengkap dengan KODE RBT-nya. Teman-teman yang berminat memesan CD album Bapa Kami atau ingin menyebarkannya di tempat masing-masing, silakan menghubungi saya by @mail:hary.sulistyo@ yahoo.com

    CD Album BAPA KAMI yang KEDUA juga sedang saya persiapkan. Album kedua berisi lagu BAPA KAMI dari pelbagai daerah di Indonesia . Saya  mohon bantuan teman-teman, untuk dapat memberikan info atau partiturnya jika ada lagu BAPA KAMI yang khas di daerah Anda masing-masing. Terima kasih.

Syalom  -  Harry Sulistyo Pr
Untuk RBT-nya, gue dah coba loh. Karena gue pake di kartu telkomsel, seharusnya jadinya NSP ya bukan RBT... hehehehe...^^ Mari kita pasang RBT-nya!!

Comfortable

Beberapa hari ini gue berpikir tentang gaya hidup. Ada banyak isu tentang gaya hidup, contohnya konsumtif, kemewahan, hedonisme, kesederhanaan, penghematan, emosi, dan lain- lain. Bahkan shopping (hal yang sulit untuk dikendalikan) pun bisa termasuk bagian dalam gaya hidup... hehehe...

Hal yang sangat mengganggu buat gue menyangkut gaya hidup adalah kenyamanan. Akhir-akhir ini, dengan bercermin pada hidup gue (ceileh, hahaha...), gue merasa bahwa setiap orang di dunia ini cenderung untuk memilih jalan hidup, termasuk gaya hidup yang dapat membuat mereka nyaman. Setiap orang di dunia ini tentunya termasuk dan mungkin terutama gue... hehehe...

Kata nyaman sendiri memiliki banyak arti:
"Nyaman bisa berarti bebas dari penderitaan atau rasa sakit; bisa juga berarti mendapatkan kemudahan; bisa juga berarti memiliki rasa percaya dan rasa aman terhadapa sesuatu; bisa juga berarti puas; dan lain-lain."

Gue merasa tersentuh dengan arti kata nyaman "mendapatkan kemudahan" dan "puas". Sejak beberapa lama, kenyamanan menjadi hal yang mengerikan buat gue. Ketika gue merasa puas sehingga merasa nyaman, gue menjadi lupa untuk terus belajar. Ketika gue mendapatkan berbagai macam kemudahan dan fasilitas sehingga merasa nyaman, gue menjadi malas untuk berkembang.

Buat gue, nyaman juga bisa berarti "terlalu asyik", karena ketika gue terlalu asyik sehingga merasa nyaman, gue akan enggan untuk bergerak dan melakukan sesuatu.

Gue sering merasakan perasaan nyaman yang kadang membuai gue sehingga gue ga sadar bahwa sudah saatnya bagi gue untuk bergerak maju, berkembang, dan belajar hal yang baru. Kenyamanan yang sangat mengerikan terjadi ketika apa yang kita inginkan sudah tersedia dengan mudahnya semudah menjetikkan jari.

Menghakimi Tuhan

        Setiap orang di dunia ini punya kecenderungan untuk menghakimi. Entah menghakimi orang lain, menghakimi diri sendiri, dan yang paling gawat (tapi sering dilakukan) adalah menghakimi Tuhan.
"Ketika ada hal yang tidak kita sukai terjadi di dalam hidup kita, kita selalu teriak-teriak minta tolong Tuhan berbuat sesuatu. Ketika permohonan kita ga dikabulkan oleh Tuhan, jadilah kita marah sama Tuhan. Ketika kita menerima perlakukan yang tidak adil, jadilah kita menyalahkan Tuhan dan mempertanyakan keberadaan-Nya. Ketika kita sedang mengalami masalah, maka kita akan mempertanyakan campur tangan Tuhan di dalam hidup kita."
          Permenungan di atas sangat ironis karena pada saat kita mengalami kondisi yang sebaliknya (di saat kita senang), kita cenderung lupa akan kebaikan dan keberadaan Tuhan. Bahkan kalo kita bisa dan mampu, kita akan bilang pada Tuhan, "Duh, Tuhan.. Aku lagi bahagia ney, untuk sementara jangan ikut campur dulu ya dalam hidupku". Lebih ironis lagi, di saat kita udah tau kalo kita ga mampu, kita tetap sombong dan bilang ke Tuhan, "Maaf Tuhan, aku belum bisa menyerahkan masalahku ke dalam tangan-Mu". Ckckckckck... betapa sombongnya ya kita.^^
 "TUHAN adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya, bagi jiwa yang mencari Dia."
-Ratapan 3:25-
 Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan."
-Matius 7:8-

        Alangkah baiknya Tuhan, karena Ia adalah Tuhan yang sangat menyayangi kita. Sebegitu kurang ajarnya kita sebenernya kepada Pribadi yang telah menciptkan kita, memberikan kita kehidupan, membebaskan kita dari belenggu dosa, dan bahkan masih memberikan kebebasan buat kita untuk memilih apabila kita malah menyalahkan Tuhan saat kita berada dalam kesusahan.
        
       Saking baiknya Dia, ketika kita memohon kepada-Nya untuk ga ikut campur, Dia beneran ga akan mencampuri urusan kita. Ketika kita bilang ke Dia, kalo kita belum bisa berserah, walaupun sedih, Dia akan memahami kita. Saking baiknya Tuhan, ketika kita marah-marah atas segala kejadian buruk yag terjadi, Dia akan selalu berusaha untuk memeluk kita dan memberikan kelegaan.

      Kemarin pagi (Jumat, 15 April 2011), gue mendapat sebuah email yang sangat menggugah dari God Whispers Club yang dipimpin oleh Bo Sanchez:
Dear Mehta,

I have given you the choice to be happy or miserable in this world. Don't wait for the happiness to happen. Make it happen. That's within your power. In the same way, wealth and poverty is also a choice. I leave up to you. So make wealth happen. That too is within your power.

Eternally,
God
    Gue sangat tersentuh ketika membaca email tersebut. Betapa baiknya Tuhan ketika Dia  memberikan kita kesempatan untuk menentukan sendiri pilihan di dalam hidup kita yang sebenernya sering tidak kita sadari. Seandainya pun kita salah dalam memilih, Dia selalu siap sedia untuk mencari kita dan menuntun kita kembali ke jalan-Nya.

        Kita sering tidak membiarkan Tuhan menuntun hidup kita, tetapi ketika terjadi masalah, kita akan merengek dan menggerutu kepada Tuhan, seakan-akan semua hal yang buruk dalam hidup kita itu adalah campur tangan Tuhan. Ketika kita menyerahkan hidup kita kepada Tuhan, percayalah bahwa setiap masalah yang terjadi itu hanyalah proses yang dapat membuat kita semakin bertumbuh menjadi pribadi yang sempurna di dalam Tuhan. Segala hal yang berasal dari Tuhan pastilah hal yang baik. So stop blaming Him and try to thankful to Him everytime in every way.^^
 "Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan recana Allah."
-Roma 8:28-

Kembali

Saat aku bahagia, Engkau selalu ada
Engkau selalu menemani
Engkau selalu menunggu dengan setia
Menungguku untuk menyadari
Betapa Engkau tidak pernah membiarkanku sendirian

Namun aku terlalu sibuk dengan setiap kegirangan
Aku terlalu terpesona dengan setiap keceriaan
Aku lupa bahwa semuanya hanyalah warna
Bahwa semuanya adalah sarana untuk bersyukur

Saat aku menderita, Engkau pun selalu ada
Engkau selalu memegang tangaku
Engkau selalu menanti dengan setia
Menantiku untuk bersyukur bagi semua orang yang Engkau utus
Yang selalu berjuang untuk menemani dan menjagaku

Namun aku terlalu sibuk untuk berjuang
Aku terlalu sombong dengan kekuatanku sendiri
Aku merasa mampu mengatasi semuanya sendiri
Aku lupa bahwa semuanya adalah proses
Bahwa aku harus mengandalkan Engkau

Saat aku terpuruk dan tak mampu lagi untuk bertahan
Engkau hanya diam, melihatku dari kejauhan
Engkau menyembunyikan diri-Mu
Engkau membiarkanku berteriak dan mencari-Mu

Kupejamkan mataku dan berdoa
Kupanggil dan kuserukan nama-Mu
Ulurkan tangan-Mu ya Tuhan
Peganglah tanganku dan tariklah aku keluar
Aku hendak berbalik dari segala kesombonganku
Biarkan aku kembali dalam pelukan-Mu

Saat Dunia Merendahkanku

Ku tengadahkan wajahku menatap langit yang temaram
Tertahan setetes air mata yang siap menggenangi mataku
Kupandangi langit senja yang sendu nan menawan
Berharap aku dapat menghalau rintik air yang hendak turun dari mataku

Nun jauh di sana, ada sesosok gelap
Meringkuk, tertunduk, terlihat tak berdaya
Sesekali matanya beradu pandang dengan mataku
Oh.... sungguh, kepedihan
Tampak jelas sekali
Kesakitan tergambar nyata di kedua bola matanya
Kematian seakan-akan menghantuinya

Bukan, bukan tubuh
Jiwanyalah yang akan mati
Bagaikan seonggok debu yang terhampar di tanah
Begitulah dunia membuat ia memandang dirinya
Sungguh, sungguh tak mampu ia menahan pahitnya

Tak kuasa aku menahan tetesan air yang hendak jatuh sedari tadi
Mengalir hangat membasahi pipiku
Semua gambar diriku terpapar jelas di dalam sosok yang dipandang hina itu
Begitu tak berharganyakah aku di mata dunia?
Begitu tak mampukah aku menahan kegelapan
yang sedemikian rupa berusaha menggerogoti jiwaku secara perlahan?
Begitu tak ada artinyakah aku?

Tak mampu, tak bisa, tak kuasa, tak dapat, tak berdaya,
tak berarti, tak berharga, hina, dan jelek...
Dunia katakan...
Terus menerus merema dalam hatiku dan melumpuhkan aku....

Tapi, aku diciptakan bukan oleh dunia
Tapi, kekuatanku bukanlah dari dunia
Tapi, aku hidup bukan untuk dunia

Saat dunia merendahkanku, saat itulah Dia datang...
Dia berikan cahaya-Nya, kekuatan-Nya...
Karena di saat aku menderita dan bimbang, di saat itulah aku memerlukan-Nya
Di saat itulah aku mengandalkan-Nya
Di saat itulah aku dapat melihat jelas, bahwa Dia selalu bersamaku
Selalu, selalu.....

Mahkota Wanita

Well, karena kemarin-kemarin ga sempet n terlalu lama baru diposting, gue jadi lupa tanggal sesungguhnya... hahahahaha.... Kalo ga salah, kejadiannya sekitar awal bulan Desember 2010. Gue posting ini buat memenuhi janji ke sobat gue...^^

Anyway, gue akan coba membuatnya ga basi... hehehehehe... Semoga sobat gue suka..^^

The Morning...
Pagi-paginya, gue ada pelayanan di FK UI... Seneng deh ketemu sama mereka... bener-bener gue salut sama mereka. Mereka hanya berempat, mereka pengurus, mereka juga yang menjadi panitia pembinaan. Tapi semangat mereka ga pernah padam, mereka mau mengusahakan pembinaan buat angkatan di bawah mereka agar adik-adik mereka ituw mengenal Tuhan Yesus lebih dalam.^^ Itulah mungkin contoh simple dari yang namanya “Menjadi Terang”.... Makanya gue amazed banget sama mereka. Bahkan mereka harus bayar dengan uang mereka sendiri untuk meminjam ruangan buat pembinaan tersebut... Wow, God Bless You All, Guys....^^

Tapi ini bukan inti ceritanya... hehehehee....