RSS

Teman di Persimpangan Pencarian

Terhenyak sesaat dari lamunan yang entah sejak kapan kumulai. Sedetik sebelumnya, pikiranku asyik berputar-putar ke sana ke mari. Mencari setiap sudut dan rongga yang bisa dimasuki. Ah, sedetik kemudian aku lupa, semua yang sedari tadi mengganggu pikiranku hilang seketika. Dering dari Smartphoneku yang berbunyi tanpa diminta itu membuyarkan semuanya. Segera setelahnya mukaku menjadi pucat pasi dan hatiku menjadi tak karuan.

Pesan yang baru saja masuk ke smartphoneku bukan pesan biasa. Pesan amarah, tanda puncak dari suatu pergumulan yang lama terpendam. Lama ku terdiam membaca pesan penuh rasa sakit itu. Bukan tidak jantan, mencurahkan semua melalui pesan elektronik tapi aku tau ia terlalu sakit hati untuk langsung mengatakannya. Makian mungkin akan terlontar melalui kata yang terucap namun tulisan akan mampu memilahnya.

Aku menarik nafas panjang. Kemudian kembali menarik nafas. Baru kali ini, ia semarah ini padaku dan aku sedang sangat lelah. Aku tak ingin menanggapi dengan kelelahan ini. Kupejamkan mata sejenak.