RSS

Waktu

Senja itu indah. Mentari memancarkan cahaya kemerahan selagi menuju peraduan, menghiasi langit dan awan yang kala itu mulai muram.

Aku termenung menikmati detik demi detik waktu melaju, menikmati semilir angin nan hangat sore itu.

Di sela waktu, imajinasi ini terbang tinggi melintasi dunia tanpa batas. Di jalannya waktu, hati ini terjerat dalam tanya dan jawab. Di persimpangan waktu, setiap upaya dan hasrat melebur menjadi satu. Dalam untaian waktu, masa yang belum terungkap akan tercipta dari yang rasa dan kenangan di saat lampau.

Dentang waktu kini membuatku tersadar dari lamunanku.. Sedari tadi, aku tidak terusik hingga akhirnya waktu berbisik agar aku kembali berjalan. Namun kini, waktu tak lagi berjalan. Aku tertinggal oleh larinya. Kini ia berteriak agar aku mengejarnya.

Dalam setiap putarannya, ia semakin jauh melangkah, konstan dan teratur, meninggalkan setiap orang yang tak mampu mengikutinya. Ia tidak berhenti, maka aku tak akan mampu berharap untuk menyusulnya ketika tertinggal jauh. Ia juga tidak akan pernah kembali, maka aku tak akan mampu mengharapnya menengok aku yang tergopoh-gopoh berusaha menggapainya.

Seakan baru saja mentari menyapaku undur diri, kini waktu telah mengubahnya muncul dalam balutan cahaya yang terang benderang. Lalu dimanakah aku? Apakah aku tetap terpaku di tempat yang sama dan imaji yang sama?